Showing posts with label perhiasan. Show all posts
Showing posts with label perhiasan. Show all posts

Sunday, October 7, 2018

Mengusung Zero Waste dengan Limbah Kulit dan Perca Batik

Seorang yang gemar berinovasi dan semangat yang tinggi biasanya lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Mereka yang menyukai perubahan tidak hanya generasi muda, karena sesungguhnya keinginan berubah itu dari diri sendiri dan bukan orang lain. Jika kita sudah terbiasa dengan zona nyaman dan menerima kondisi yang dirasa baik-baik saja maka tidak banyak tantangan dan pembelajaran yang dihadapi. Sebaliknya jika seseorang menyukai tantangan dan pembelajaran maka akan lahir hal-hal baru dari dirinya yang dapat mengubah orang lain.
Para peserta workshop limbah kulit dan perca batik
untuk aksesoris wanita.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art



Friday, August 17, 2018

INACRAFT 2018, Surga Kerajinan Kreasi Nusantara



International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2018 merupakan surga bagi para pecinta crafter. Ada banyak produk kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia yang tampil setiap tahunnya. Trend dan kreasi terbaru selalu ditunggu. Beberapa turis asing bahkan menyempakan diri ke acara ini demi mendapatkan oleh-oleh khas nusantara tanpa harus keliling Indonesia. Harga yang ditawarkan pun bervariatif sesuai kualitas produk yang ditawarkan. Lebih dari 1300 booth yang tampil disini dan memamerkan hasil karya masing-masing.

Flyer yang kami buat untuk sosmed INACRAFT 2018.
Sumber : Dokumentasi Dian Art


Saturday, June 30, 2018

Mengenal Aneka Kreasi Perhiasan melalui Event Jewelry Fair 2018

Tidak ada wanita yang tidak menyukai perhiasan, terutama logam mulia. Sebagian pria bahkan juga memakai cincin atau kalung untuk aksesoris. Hal ini merupakan potensi besar bagi mereka yang bergerak di bidang usaha perhiasan. Saat demam batu alam melanda tren aksesoris di Indonesia, merupakan waktu para pengrajin batu mulia mengalami masa kejayaan. Sebagian masyarakat yang menggemari batu mulia akan tetap tertarik atau bahkan membuat komunitas sendiri agar mereka masih bisa bertukar informasi.
Contoh perhiasan wanita yang ditampilkan di JIJF 2018.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Tahun ini Jakarta International Jewelry Fair (JIJF) diadakan pada tanggal 19-22 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Jika banyak masyarakat yang belum tahu, disini adalah tempat para pengrajin dan pencinta perhiasan dan batu mulia berkumpul. Kegiatan International Jewelry Fair rutin diadakan dua kali dalam setahun di dua kota yang berbeda yaitu Jakarta dan Surabaya. Kami bersyukur karena Dian Art diberi kesempatan oleh Kementrian Perindustrian untuk memamerkan produk-produk terbarunya. Hal tersebut tentunya tidak disia-siakan karena pameran ini merupakan ajang dimana para pengrajin dan pencinta perhiasan dapat saling bertukar ilmu satu dengan yang lain.

Friday, March 23, 2018

Lolos Telkom Craft Indonesia 2018, Launching Produk Extra Large di Jakarta

Bagi para wanita, bentuk tubuh yang tidak ideal seringkali menjadi masalah. Sebagian besar dari mereka mampu menyiasati diri dengan mengoptimalkan penampilan melalui style fashion. Salah satu film drama yang berjudul Phantom Thread juga banyak menjelaskan bahwa bagaimanapun bentuk tubuh yang dimiliki kita dapat tampil optimal jika menggunakan gaya fashion yang tepat. Hal lain yang mampu menunjang penampilan adalah aksesoris. Jika perpaduan fashion dan aksesorisnya sepadan maka seseorang dapat bergaya penuh percaya diri.

Dunia fashion dan aksesoris bagi para wanita tidak akan pernah habis. Tren selalu berubah dari waktu ke waktu. Mereka yang berfokus pada desain produk memiliki kewajiban untuk melahirkan ide-ide baru setiap saat. Jika ide tersebut terealisasi maka tinggal menunggu waktu untuk diluncurkan di tangan pelanggan. Sebagai salah satu UMKM yang bergerak di bidang aksesoris perhiasan, Dian Art selalu berupaya untuk mengembangkan kreasinya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memanjakan para pelanggan agar mereka selalu menunggu desain terbaru. Aneka produk yang sempat best seller pun jika sudah sold out, maka model terbaru tidak akan bisa sama persis dengan sebelumnya.
Booth Dian Art di Telkom Craft Indonesia 2018.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art

Tuesday, December 12, 2017

Perpaduan Perca dan Batu Alam Menjadi Kalung Cantik

Keberadaan perca seringkali diremehkan karena dianggap bernilai sisa sehingga tidak memiliki nilai jual. Padahal apabila dimanfaatkan dengan baik, banyak produk perca yang bisa dijual dan memiliki segmen sendiri. Perca memang sayang untuk dibuang jika masih bisa dimanfaatkan oleh tangan-tangan kreatif. Kali ini di Mojokerto, Dian Art diberi amanah untuk mengisi workshop dengan bahan baku perca dan batu alam. Bagaimanapun juga, perca merupakan bahan yang mudah didapatkan dimana saja. Walaupun mudah dijumpai, produk perca satu dengan yang lain tidak bisa sama sehingga tetap memiliki nilai keunikan tersendiri.

Pembukaan workshop peningkatan mutu di Mojokerto.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art
Penggunaan batu alam dalam workshop handycraft masih diminati karena hingga saat ini bahan tersebut masih memiliki nilai jual walaupun tidak setinggi saat trend batu beberapa tahun yang lalu. Batu memang memiliki pasar khusus di bidang pernak-pernik fashion. Oleh sebab itu, pemasarannya pun harus tepat sasaran. Agar dapat dipadukan dengan baik antara batu alam dan perca batik memerlukan penghubung seperti kawat tembaga. Ada beberapa keuntungan mengapa kawat tembaga hingga kini masih digunakan untuk kreasi handycraft.

Monday, December 11, 2017

Pendant Shell, Best Seller dari Dian Art di Jatim Fair 2017 (Simpel tapi Diburu)

Mutiara dan shell umumnya dikenal masyarakat sebagai produk unggulan daerah Bali, Lombok, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya. Hal itu tentu benar, namun soal kreativitas dalam bidang perhiasan semua pengrajin perhiasan bisa menggunakan mutiara dan shell sebagai bahan baku produk mereka. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda sehingga pasar memiliki kebebasan memilih untuk mendapatkan desain yang mereka inginkan.

Seperti yang dilansir dalam inovasi Gubernur Soekarwo menyebutkan bahwa Propinsi Jawa Timur memiliki peran yang sangat besar dalam industri perhiasan di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi penyemangat pengrajin perhiasan untuk mengembangkan desain dan inovasi terbarunya. Tim Dian Art sendiri setiap tahun berusaha mengembangkan ide-ide dan kreativitas baru agar pasar tidak mengalami kejenuhan yang berakibat pada menurunnya daya beli. Setiap event pameran yang diikuti memberikan pelajaran baru untuk mengenal dan mengembangkan potensi pasar yang ada.

Bagi warga Jawa Timur, khususnya Surabaya tidak asing mendengar acara yang bernama "Jatim Fair". Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Propinsi Jawa Timur yang hampir setiap tahun diadakan di Grand City Convex. Syukur alhamdulillah tahun ini Dian Art diberikan kesempatan untuk turut meramaikan acara tersebut bersama berbagai UMKM lainnya yang dipilih melalui seleksi. Grand City Convex merupakan area yang cukup sering digunakan untuk pameran dengan berbagai tema.

Wednesday, August 23, 2017

Manfaat Bergabung dengan Google Bisnisku Oleh Dian Art

Sebenarnya Dian Art bergabung dengan Google Bisnisku sudah cukup lama. Lebih dulu dari pemuda-pemuda energik yang  berkeliling untuk mendata dan melakukan survey dari tempat usaha satu ke tempat usaha lainnya. Sejauh ini kami mendapatkan manfaat dengan bergabung bersama Google Bisnisku. Ketika arisan keluarga atau ada kunjungan tamu, mereka bisa dengan lebih mudah menemukan lokasi tanpa banyak tersesat berkat bantuan informasi dari mesin pencari. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan bergabung di Google Bisnisku versi Dian Art. Kira-kira apa saja ya?

Contoh penggunaan Google Bisnisku. Sumber : google

Sunday, July 30, 2017

Banjir Order saat Pameran, Dian Art Pertahankan Pelanggan dengan Sosial Media

Tahun 2016 lalu, produk kalung baroque muncul sebagai unggulan Dian Art laris manis hampir di semua ajang pameran. Banjir order setelah pulang dari pameran membuat tim produksi sempat kewalahan. Pergantian tahun menuntut Dian Art membuat inovasi baru dengan memanfaatkan kuningan dan metalplating. Berawal dari mengikuti Indonesia Fashion Week 2017 untuk meluncurkan produk terbarunya berupa batu druzy, batu agate, shell, dan red coral yang dikreasikan berupa liontin dan bros banyak mendapat sambutan hangat. Tak disangka saat pameran INACRAFT 2017 berlangsung, produk-produk dengan model terbaru telah habis terjual. Banyaknya permintaan membuat tim produksi melanjutkan pekerjaannya di catur wulan berikutnya.

Keramaian Pengunjung di booth Dian Art saat Pameran.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art 
Sesi kedua mulai dipasarkan di Surabaya pada ajang Koperasi dan UMKM Expo 2017 yang bertempat di Grand City Convex. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 26-30 Juli 2017. Acara ini bebarengan dengan Palembang Tourism, Trade, and Invesment (TTI) 2017 yang berlangsung pada tanggal 27-30 Juli 2017 di Palembang. Kedua ajang tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Dian Art untuk terus mengenalkan produk-produk unggulannya kepada masyarakat luas. Tim Dian Art masih percaya bahwa bergelut di bidang kerajinan masih memiliki peluang usaha yang bagus. Hal ini terbukti dengan omset dan pesanan yang masuk cukup banyak.

Thursday, July 13, 2017

Jatim Fair 2016, Nonton Artis Ibukota Sambil Belanja Produk UMKM

Flyer Dian Art untuk Jatim Fair 2016.
Sumber : Dokumentasi Dian Art
Hampir setiap tahun perayaan ulang tahun Provinsi Jawa Timur di bulan Oktober menjadi ajang yang dinanti oleh para UMKM. Pada kesempatan ini banyak kota/kabupaten yang mengadakan pameran dan bazar sebagai salah satu acara. Surabaya sebagai ibukota Propinsi Jawa Timur juga tidak mau kalah untuk mengisi acara dengan mengadakan event Jatim Fair. Pada tahun 2016 acara ini diadakan di Grand City Convex Surabaya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara ini diselenggarakan selama sepuluh hari yaitu mulai tanggal 6-16 Oktober 2016. 

Keunggulan acara ini adalah para pengunjung dimanjakan selama sepuluh hari penuh dengan kedatangan artis ibukota yang berganti setiap harinya. Setiap sore jumlah pengunjung selalu mengalami peningkatan. Para artis ibukota merupakan daya tarik kuat dalam acara ini, namun selain kehadiran mereka pengunjung juga dimanjakan dengan aneka produk UMKM yang berasal dari berbagai kota dan kabupaten (khususnya Jawa Timur). Tahun 2016 lalu, Dian Art menjadi salah satu dari UMKM yang dipilih oleh Disperindag Propinsi Jawa Timur untuk menampilkan produk-produk unggulannya di ajang tersebut. Kesempatan ini pun tidak disia-siakan.

Friday, July 7, 2017

Kreasi Peserta Wire Work di Jawa Timur, dari Kawat Tembaga Menjadi Perhiasan Cantik


Foto bersama tim Dian Art dan para peserta yang mendapatkan reward.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art
Pada tulisan sebelumnya dimuat tentang pengalaman mengajar wire work pada salah satu kabupaten di Jawa Timur. Sekitar 4 tahun ini minat dan permintaan untuk bergabung dengan kelas dasar maupun lanjutan dengan tema wire work masih cukup tinggi peminatnya. Kami menduga ini juga dampak dari booming bebatuan beberapa tahun lalu. Wire work sendiri merupakan kreasi kerajinan handmade dari kawat tembaga, sebagian yang lain menggunakan kawat dari sterling silver, kuningan, maupun emas. Warna-warna yang dihasilkan tentunya juga berbeda. Harga kawat-kawat tersebut juga menentukan harga jual produk. Kawat tembaga merupakan kawat yang harganya terjangkau dan lebih mudah dijumpai di toko-toko tertentu. Kawat-kawat ini biasanya dipadukan dengan bebatuan, kristal, mutiara, glass beads, dan aneka material lainnya yang menjadikannya sebagai rangkaian aksesoris cantik.

Thursday, July 6, 2017

Cincin Druzy Wire, Best Seller Kota Metropolitan

Beberapa contoh cincin wire produksi Dian Art.
Sumber : Koleksi Dian Art
Sejak tahun 2009 kami memilih pameran atau bazar sebagai sarana pemasaran produk. Salah satu tujuannya agar dapat berkomunikasi secara langsung terhadap buyer atau pengunjung. Hal ini masih berlangsung hingga sekarang, bagaimanapun juga cara ini masih tergolong efektif untuk menjaring para reseller baru. Kebanyakan produk memang tidak bisa dibuat secara massal dengan bentuk yang sama persis karena faktor material maupun kreasi. Barang handmade, sekalipun dibuat dengan cara yang sama selalu ada detail yang berbeda pada bagian tertentu. Apalagi jika tangan yang membuat adalah tangan yang berbeda, maka akan memunculkan hasil kreasi yang berbeda pula. 

Wednesday, August 24, 2016

Lilitan Kawat, Material Sederhana yang Disulap Jadi Pernak-Pernik Cantik (Wire Jewelry)

Saat pergi ke pameran atau mengunjungi online shop, pernahkah anda melihat aksesoris dari lilitan kawat tembaga atau perak? Pernak-pernik ini pada umumnya berupa kalung, bros, atau cincin dengan aneka desain yang unik dan bewarna-warni. Kawat-kawat tersebut biasanya digunakan untuk melapisi batu alam seperti batu druzy, jasper, dll. Produk-produk ini semakin melejit ketika batu alam mulai menjadi demam tersendiri di masyarakat.
Produk wire jewelry berupa bros, gelang, dan liontin
Sumber : Koleksi Dian Art

Pernak-pernik dari lilitan kawat saat ini banyak beredar di masyarakat luas, namun tidak semua orang mengetahui proses pembuatan handycraft yang satu ini. Seringkali orang mengira pernak-pernik dari lilitan kawat dikerjakan menggunakan teknik mengelem untuk proses perekatan material. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar. Tanpa menggunakan lem, semakin kuat ikatan pada lilitan kawat maka semakin kuat pula material yang digunakan melekat. Produk ini biasanya dikenal dengan nama wire jewelry, karena merupakan desain perhiasan yang menggunakan lilitan kawat.


Thursday, January 1, 2015

Turmalin dan Batu Kristal Transparan (Druzy) Untuk Perhiasan



Kita sering mendengar kata kristal, tapi untuk turmalin rasanya masih banyak yang belum tahu. Batu turmalin maupun batu kristal sebenarnya sering kita jumpai pada acara yang menggelar batu permata. Kedua jenis batu ini juga dapat dijadikan perhiasan. Kandungan mineral di dalam jenis batu-batuan tersebut membuat warnanya tampak berkilau.
Batu kristal tranparan yang diberi pewarna (druzy) koleksi Dian Art
Turmalin
Turmalin
adalah nama yang diberikan untuk jenis mineral borosilikat dengan komposisi yang kompleks dan bervariasi, tetapi semua jenis memiliki struktur kristal dasar yang sama. Ada 11 jenis dalam kelompok turmalin, termasuk elbaite, dravite, schorl, dan liddicoatite. Banyak varietas juga diakui, termasuk indicolite (biru), achroite (tidak berwarna), rubellite (merah muda atau merah), dan verdelite (hijau), dan berbagai nama dapat berlaku untuk lebih dari satu spesies turmalin. Hanya yang utama dibahas di sini yaitu  elbaite membentuk seri larutan padat dengan elbaite dan dengan schorl.

Batu perhiasan yang berlimpah
Kristal turmalin umumnya
tergolong prismatik. Kristal berwarna sangat kuat, dan sering menampilkan warna zonasi. Turmalin yang berlimpah dan kristal terbaik biasanya terbentuk dan ditemukan di pegmatites maupun batu gamping bermetamorfosis dalam kontak dengan magma granit. Mineral turmalin tahan terhadap pelapukan, sehingga mereka menumpuk di kandungan kerikil.  Asal nama Turmalin adalah turamali bahasa Singhala, yang berarti "permata kerikil". Turmalin merupakan aksesori mineral di beberapa batuan sedimen. Gem kualitas turmalin terjadi di berbagai daerah. Sifat piezoelektrik turmalin menunjukkan bahwa turmalin juga merupakan mineral industri yang penting. Fungsinya antara lain digunakan dalam perangkat tekanan dan perangkat lain yang mendeteksi dan mengukur variasi tekanan. Fungsi lainnya yaitu digunakan dalam perangkat optik untuk polarisasi cahaya.

Monday, December 22, 2014

Eksistensi Perhiasan Logam Khas Sumatra Barat



Perhiasan etnik Indonesia yang dibahas kali ini adalah Sumatera Barat. Sebagai salah satu provinsi yang terletak diantara wilayah utara dan selatan, motif perhiasan daerah Minangkabau sangat terpengaruh pada sekitarnya. Desain kalung Gajah Minong yang unik merupakan keunggulan dari model Sumatra Barat masih digemari sebagian orang hingga saat ini. Bagaimana kisah perkembangan para pengrajin emas di Sumatera Barat, berikut ceritanya :

Sumatera Barat memiliki
kandungan emas yang jauh lebih banyak dibandingkan bagian selatan. Keruntuhan Sriwijaya sebagai kesatuan wilayah politik abad ke-13 memunculkan kerajaan-kerajaan kecil seperti Minangkabau tumbuh. Daerah-daerah Sumatera Barat mulai muncul. Raja Majapahit yaitu Adityawarman (1347-1379 M) yang beragama Buddha hendak membangun ibukotanya dari emas di pegunungan barat setelah melakukan negosiasi dengan kepala suku setempat. Kehadirannya memberikan kontribusi langsung mengenai Jawa meski hanya sejenak. Istana Minangkabau bertahan sampai awal abad ke-19, lebih mengedepankan otoritas mistis dan moral ketimbang kekuatan militer. Pada dasarnya masyarakat disana sangat terikat oleh sistem yang kuat dari hukum adat dan tradisi.

Kalung motif Gajah Minong (kiri) dan Tiger Claw/Kuku Macan (kanan)
khas Sumatra Barat koleksi Dian Art

Minangkabau terkenal dengan kerajinan emasnya yang sangat baik, terutama kerawang, yang mendapat pujian dari William Marsden (1811: 141),

".. Karena tidak ada manufaktur di bagian dunia ini, yang lebih
mengagumkan dan fantastis dari emas dan perak kerawang halus buatan Sumatera. "

Marsden mengacu pada perhiasan yang tersedia di pantai, namun perhiasan Minangkabau juga terdapat di Pariaman dan Padang. Emas bunga kerawang dan elemen dedaunan berasal dari perbukitan Agam

Thursday, December 11, 2014

Karang (Coral), Mutiara (Pearl), dan Kerang (Shell)



Mutiara adalah benda yang tidak asing digunakan sebagai perhiasan, namun ada hasil perairan lain yang dapat digunakan yaitu karang dan kerang. Ketiganya terbentuk dari wilayah perairan dimana untuk membuatnya sebagai perhiasan nan cantik perlu peralatan dan cara-cara tertentu. Harga perhiasan yang berasal dari proses biologi biasanya cukup tinggi, hal tersebut juga berlaku untuk karang, mutiara, dan kerang.

Karang, mutiara, dan kerang dihasilkan oleh proses organik (biologi). Pada beberapa kasus, ketiganya mengandung bahan mineral yang sama, seperti kalsit atau aragonit, yang dihasilkan melalui proses anorganik. Proses organik hasilnya biasanya digunakan sebagai perhiasan. Proses organik memiliki komposisi yang sangat bervariasi. Karang, mutiara, dan bentuk kerang merupakan bahan mineral yang dihasilkan oleh proses biologi.

Proses organik biasanya relatif tersebar luas. Kerang air tawar dan organisme laut merupakan bagian dari siklus karbonat dan ekstrak karbon melalui lingkungan dan kembali sebagai sedimen karbonat, baik untuk dimasukkan ke dalam organik lain atau tidak. Proses organik lainnya menggabungkan karbon sebagai komposisi penting. Material organik berasal batuan karbonat yang digunakan sebagai batu bangunan dan pengimbang dan dalam pembuatan semen sedangkan material organik lainnya digunakan untuk membuat ornamen dan perhiasan.
Olahan coral, mutiara, dan shell
 untuk perhiasan koleksi Dian Art

Karang
Menurut legenda Yunani, karang berasal dari tetesan darah ditumpahkan ketika pahlawan mitos Perseus memotong kepala rakasa Medusa. Karang sebenarnya berasal dari bahan skeletal yang dihasilkan oleh hewan laut dan dikenal juga sebagai polip karang. Pada umumnya bahan pembentuk karang adalah kalsium karbonat, tetapi dalam karang hitam dan emas terdapat zat tanduk yang disebut conchiolin. Karang memiliki warna kusam, tetapi dapat dipoles dan dicerahkan.
Karang memiliki warna yang bervariatif. Merah dan merah muda adalah warna karang berharga hanya dapat ditemukan di lautan yang hangat sekitar Jepang dan Malaysia, di perairan pantai Afrika, dan di Laut Mediterania. Warna hitam karang berasal dari Hindia Barat, Australia, dan dari sekitar Kepulauan Pasifik.

Saturday, December 6, 2014

Perhiasan Tradisional Batak, antara Tradisi dan Eksistensi



Perhiasan logam yang motifnya berasal dari Batak sempat menjadi trend di kalangan pecinta perhiasan. Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai macam namun pada wujud aslinya, perhiasan tersebut berasal dari emas. Harga emas yang mahal tentunya tidak dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, oleh sebab itu beberapa pengrajin memiliki akal untuk membuat desain yang sama dari tembaga maupun perak yang disepuh dengan emas. Perhiasan logam yang paling laris digemari adalah motif yang dibuat oleh Batak Karo. Bagaimana asal-usul motif tersebut? Bagaimana orang-orang Batak Karo terdahulu membuat perhiasan dari emas? Apa fungsi perhiasan-perhiasan tersebut?

Batak adalah kelompok etnis minoritas terbesar di Indonesia, dengan lebih dari enam juta anggota. Mereka mendiami ujung utara punggung pegunungan yang membentang dari Sumatera, pulau terbesar keempat di dunia. Daerah yang terisolasi ini diberkati dengan tanah yang subur, iklim yang sejuk dan hutan dataran tinggi yang lebat.
Kalung motif tanduk kerbau khas Batak Karo,
koleksi Dian Art

Seperti banyak kelompok etnis lainnya di Indonesia, orang Batak memiliki kasta khusus pekerja logam (pande) yang dipandang sangat menghormati pengetahuan esoterik mereka. Pengolahan besi dan paduan tembaga (perunggu dan kuningan), tidak hanya dibuat perhiasan tetapi juga berbagai macam benda utilitarian

Thursday, December 4, 2014

Pengolahan Manik (Glass Beads) Kalimantan Tengah

Selain kaya dengan batu-batuan, Pulau Kalimantan juga terkenal dengan manik-maniknya. Model manik Kalimantan terdiri dari beraneka ragam yang sangat khas dan etnik. Penggunaan manik-manik di Kalimantan Tengah sebenarnya merupakan warisan budaya dari leluhur. Bahan utama manik-manik yang paling sering digunakan berasal dari daur ulang kaca. Hal yang paling menarik dari manik-manik Kalimantan Tengah adalah setiap warna maupun motif sama-sama memiliki makna. Tidak semua orang berhak menggunakan manik-manik sesuka hatinya, karena menggunakan kreasi manik-manik dengan motif dan warna tertentu sama dengan menunjukkan identitasnya terhadap masyarakat.


Sebagian besar manik-manik yang diimpor berasal dari pedagang China , India,  Arab, dan Eropa. Di kota-kota pesisir Pulau Kalimantan manik-manik diperdagangkan dengan hasil hutan dari suku Dayak, tapi tidak semua manik-manik merupakan manik impor. Di kota kecil Tanjung Selor, di pantai timur, Tillema menemukan sebuah lokakarya untuk manik-manik pada tahun 1928. Manik-manik kaca Eropa diahancurkan dan dilebur oleh pengrajin lokal. Kaca-kaca tersebut dilelehkan dan dituangkan di atas papan dengan banyak lubang kecil. Ukuran manik-manik tersebut lebih besar dari manik-manik Bohemia, sehingga manik-manik yang berukuran tebal bisa dibuat. Ketika kaca masih cair, orang-orang membuat sebuah lubang kecil di bola dengan vena dari daun kelapa, untuk ditusukkan ke manik-manik.

Pada saat itu Whittier menyatakan ada berbagai cara untuk mendapatkan manik-manik. Metode pertama adalah impor dari Chzechoslovakia, nama baru dari bekas wilayah Bohemian. Manik-manik ini diimpor melalui Sarawak, bagian Malaysia dari Kalimantan. Metode kedua adalah perdagangan benda-benda etnografi untuk manik-manik dari pedagang Kayan. Barang-barang ini kemudian dijual di pasar wisata melalui pedagang. Metode tersebut dilakukan untuk mendapatkan manik-manik di pedesaan yang biasanya dibuat oleh para perempuan. Metode terakhir adalah membongkar potongan tua dari manik-manik.

Bahan manik-manik yang nantinya digunakan untuk
 topi, pakaian, dan lain-lain (dokumentasi pribadi Dian Art)

Warna dan motif manik-manik

Sebagaimana disebutkan di atas, masing-masing kelompok Dayak memiliki preferensi sendiri untuk warna. Pada akhir abad ke-19, manik-manik untuk wanita
digunakan untuk membuat topi yang diberi nama lawang Apang, dibuat oleh Bahau di daerah Mahakam, menunjukkan keragaman besar warna : hitam, kuning, hijau, biru, merah , dan oranye . Motif pada manik-manik ini adalah kepala panther yang sangat bergaya. Mata,  hidung, maupun mulut panther berwarna hitam dan merah . Nieuwenhuis percaya motif panther benar-benar menjadi tokoh mitos atau referensi, kedua asumsi tersebut menunjukkan bahwa Bahau, sama seperti Kenyah, memilih motif dari dunia hewan.