Sunday, October 7, 2018

Mengusung Zero Waste dengan Limbah Kulit dan Perca Batik

Seorang yang gemar berinovasi dan semangat yang tinggi biasanya lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Mereka yang menyukai perubahan tidak hanya generasi muda, karena sesungguhnya keinginan berubah itu dari diri sendiri dan bukan orang lain. Jika kita sudah terbiasa dengan zona nyaman dan menerima kondisi yang dirasa baik-baik saja maka tidak banyak tantangan dan pembelajaran yang dihadapi. Sebaliknya jika seseorang menyukai tantangan dan pembelajaran maka akan lahir hal-hal baru dari dirinya yang dapat mengubah orang lain.
Para peserta workshop limbah kulit dan perca batik
untuk aksesoris wanita.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art





Akhir-akhir ini sedang marak tentang zero waste yang menerapkan prinsip 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Trend ini bernilai positif karena mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah. Materi workshop kali ini fokus dengan pemanfaatan limbah kulit dan perca batik. Pada umumnya limbah kulit lebih dimanfaatkan untuk membuat dompet kecil untuk pria atau wadah STNK. Kali ini limbah kulit dan perca batik akan diubah jadi aksesoris wanita yang bernilai jual.

Limbah kulit maupun perca batik merupakan bahan yang mudah dicari di banyak tempat. Sayang rasanya jika terbuang begitu saja padahal bisa bermanfaat untuk dijadikan bentuk lain yang lebih berharga. Di sisi lain, trend fashion dan aksesoris wanita terus berkembang dan pasarnya sangat luas. Kita harus bisa memanfaatkan peluang ini untuk menghasilkan produk-produk baru dengan ciri khas yang unik. Bentuk apa yang akan dihasilkan nantinya akan disesuaikan dengan kreativitas dan inovasi masing-masing.

Pada tanggal 16-18 April 2018, Disperindag Kota Mojokerto bekerjasama dengan Dian Art untuk mengisi workshop dengan materi membuat aksesoris wanita dari limbah kulit dan perca batik. Materi yang diberikan antara lain membuat kalung, cincin, gelang, bros, dan anting-anting. Para peserta mengikuti tutorial yang diberikan pemateri dan bisa menyelesaikan semuanya dengan baik dan lancar. Limbah kulit yang dikerjakan memiliki warna yang beraneka ragam, hal tersebut sangat membantu antusias peserta untuk melebarkan kreasinya.
Antusias para peserta mengikuti petunjuk yang diberikan.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Berikut akan kami sampaikan beberapa karya yang dikerjakan para peserta selama mengikuti workshop dengan baik. Setiap peserta telah mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai dengan rasa penasaran dan semangat belajar yang cukup tinggi. Hal tersebut tentunya harus diapresiasi. Kami bersyukur jika ada peserta yang nantinya mampu mengembangkan potensinya di bidang handicraft dengan membuat karya-karya yang mengusung zero waste. Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat. Dokumentasi lebih lengkap bisa cek di akun Facebook : Dian Art Aksesoris.


Contoh karya peserta (1). Sumber : Dokumentasi Dian Art

Contoh karya peserta (2). Sumber : Dokumentasi Dian Art
Contoh karya peserta (3). Sumber : Dokumentasi Dian Art





No comments:

Post a Comment