Perhiasan etnik Indonesia
yang dibahas kali ini adalah Sumatera Barat. Sebagai salah satu provinsi yang
terletak diantara wilayah utara dan selatan, motif perhiasan daerah Minangkabau
sangat terpengaruh pada sekitarnya. Desain kalung Gajah Minong yang unik
merupakan keunggulan dari model Sumatra Barat masih digemari sebagian orang
hingga saat ini. Bagaimana kisah perkembangan para pengrajin emas di Sumatera
Barat, berikut ceritanya :
Sumatera Barat memiliki kandungan emas yang jauh lebih banyak dibandingkan bagian selatan. Keruntuhan Sriwijaya sebagai kesatuan wilayah politik abad ke-13 memunculkan kerajaan-kerajaan kecil seperti Minangkabau tumbuh. Daerah-daerah Sumatera Barat mulai muncul. Raja Majapahit yaitu Adityawarman (1347-1379 M) yang beragama Buddha hendak membangun ibukotanya dari emas di pegunungan barat setelah melakukan negosiasi dengan kepala suku setempat. Kehadirannya memberikan kontribusi langsung mengenai Jawa meski hanya sejenak. Istana Minangkabau bertahan sampai awal abad ke-19, lebih mengedepankan otoritas mistis dan moral ketimbang kekuatan militer. Pada dasarnya masyarakat disana sangat terikat oleh sistem yang kuat dari hukum adat dan tradisi.
Kalung motif Gajah Minong (kiri) dan Tiger Claw/Kuku Macan (kanan) khas Sumatra Barat koleksi Dian Art |
Minangkabau terkenal
dengan kerajinan emasnya yang sangat baik, terutama kerawang, yang mendapat pujian dari
William Marsden (1811: 141),
".. Karena tidak ada manufaktur di bagian dunia ini, yang lebih mengagumkan dan fantastis dari emas dan perak kerawang halus buatan Sumatera. "
Marsden mengacu pada perhiasan yang tersedia di pantai, namun perhiasan Minangkabau juga terdapat di Pariaman dan Padang. Emas bunga kerawang dan elemen dedaunan berasal dari perbukitan Agam