Profil



Sebelum menjadi crafter, Dyan Ekawati berprofesi sebagai guru dan membuka bisnis kuliner. Selain hobi memasak, mengajar, ada juga hobi lain seperti melukis dan membuat kerajinan tangan. Semua hobi ini dilakoni karena motto "Pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar". Bisnis Dian Art diawali sekitar tahun 2008 bermula dari kegemaran di bidang kerajinan. Dyan berprinsip bakat  yang dimiliki seseorang tidak boleh sia-sia, maka dari itu segala kerajinan dipelajari dan ditekuni termasuk membuat manik-manik.

Teknik pemasaran yang dilakukan banyak melalui offline, antara lain mengikuti berbagai pameran produk di seluruh nusantara mulai tahun 2009-sekarang. Awalnya, workshop Dian Art berada di Surabaya, namun karena tingginya permintaan barang, menuntut dibukanya showroom untuk  memperluas jaringan pasar. Pembukaan showroom juga digunakan sebagai teknik pemasaran. Dian Art dibuka di dua kota yakni Sidoarjo dan Jombang, lokasi yang dipilih mudah didatangi pengunjung karena akses transportasi bisa dijangkau dan jauh dari kemacetan. 
Salah satu kegiatan pameran Dian Art
Sumber : Koleksi Dian Art


Selain terus berkreasi dan memasarkan produk, kesibukan lain adalah membuka workshop (pelatihan). Bagi Dyan, ilmu harus terus disebarluaskan karena banyak memberikan manfaat. Pelatihan yang dibuka antara lain membuat hantaran lamaran, souvenir pernikahan, handycraft dari perca batik, kreasi manik-manik, dan perhiasan wire dari kawat tembaga. Workshop bisa dilakukan dengan kerjasama lembaga atau instansi tertentu, namun apabila ingin belajar privat/kelompok bisa mengunjungi stand Dian Art (apabila sedang pameran di kota anda) atau datang ke showroom di Sidoarjo.
Workshop yang diadakan di salah satu kota di Jawa Timur
Sumber : Koleksi Dian Art


Ibu dari empat anak yang gemar melukis ini berprinsip kreasi, inovasi, dan kerja keras adalah kunci kesuksesan. Dyan tak pernah puas dengan satu kreasi tertentu, baginya pasar selalu punya selera dan trend yang sering berubah-ubah sehingga harus ada inovasi produk. Prinsip ini membawanya pada ide membuat perhiasan dari perca batik yang disulap menjadi kalung, bros, gelang, dan lain-lain. Hasil dari kreativitasnya mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2012. Reward yang diperoleh adalah Karya Cipta Adi Nugraha Kategori Usaha Mikro. 

No comments:

Post a Comment