Saturday, June 30, 2018

Mengenal Aneka Kreasi Perhiasan melalui Event Jewelry Fair 2018

Tidak ada wanita yang tidak menyukai perhiasan, terutama logam mulia. Sebagian pria bahkan juga memakai cincin atau kalung untuk aksesoris. Hal ini merupakan potensi besar bagi mereka yang bergerak di bidang usaha perhiasan. Saat demam batu alam melanda tren aksesoris di Indonesia, merupakan waktu para pengrajin batu mulia mengalami masa kejayaan. Sebagian masyarakat yang menggemari batu mulia akan tetap tertarik atau bahkan membuat komunitas sendiri agar mereka masih bisa bertukar informasi.
Contoh perhiasan wanita yang ditampilkan di JIJF 2018.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Tahun ini Jakarta International Jewelry Fair (JIJF) diadakan pada tanggal 19-22 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Jika banyak masyarakat yang belum tahu, disini adalah tempat para pengrajin dan pencinta perhiasan dan batu mulia berkumpul. Kegiatan International Jewelry Fair rutin diadakan dua kali dalam setahun di dua kota yang berbeda yaitu Jakarta dan Surabaya. Kami bersyukur karena Dian Art diberi kesempatan oleh Kementrian Perindustrian untuk memamerkan produk-produk terbarunya. Hal tersebut tentunya tidak disia-siakan karena pameran ini merupakan ajang dimana para pengrajin dan pencinta perhiasan dapat saling bertukar ilmu satu dengan yang lain.

Friday, March 23, 2018

Lolos Telkom Craft Indonesia 2018, Launching Produk Extra Large di Jakarta

Bagi para wanita, bentuk tubuh yang tidak ideal seringkali menjadi masalah. Sebagian besar dari mereka mampu menyiasati diri dengan mengoptimalkan penampilan melalui style fashion. Salah satu film drama yang berjudul Phantom Thread juga banyak menjelaskan bahwa bagaimanapun bentuk tubuh yang dimiliki kita dapat tampil optimal jika menggunakan gaya fashion yang tepat. Hal lain yang mampu menunjang penampilan adalah aksesoris. Jika perpaduan fashion dan aksesorisnya sepadan maka seseorang dapat bergaya penuh percaya diri.

Dunia fashion dan aksesoris bagi para wanita tidak akan pernah habis. Tren selalu berubah dari waktu ke waktu. Mereka yang berfokus pada desain produk memiliki kewajiban untuk melahirkan ide-ide baru setiap saat. Jika ide tersebut terealisasi maka tinggal menunggu waktu untuk diluncurkan di tangan pelanggan. Sebagai salah satu UMKM yang bergerak di bidang aksesoris perhiasan, Dian Art selalu berupaya untuk mengembangkan kreasinya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memanjakan para pelanggan agar mereka selalu menunggu desain terbaru. Aneka produk yang sempat best seller pun jika sudah sold out, maka model terbaru tidak akan bisa sama persis dengan sebelumnya.
Booth Dian Art di Telkom Craft Indonesia 2018.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art

Wednesday, March 21, 2018

Dian Art Go Online, Bunuh Diri atau Menjawab Tantangan Zaman


Saat ini bisnis melalui sosial media maupun e-commerce didengungkan dimana-mana. Di berbagai acara, beberapa pembicara menyatakan bahwa omset penjualan mereka meningkat berkali-kali lipat setelah menjalani pemasaran secara online. Seminar mengenai bisnis online menjadi acara yang diminati kalangan masyarakat. Di sisi lain, mulai bermunculan tulisan-tulisan lainnya yang memuat bahwa UMKM sebaiknya tidak bergabung dengan e-commerce. Belum lagi tidak semua infrastruktur UMKM siap dan paham mengenai tantangan berbisnis online. Bagaimana tim Dian Art menyikapi fenomena ini? Pertama akan kita bahas mengenai pendapat pro dan kontra pemasaran online terlebih dahulu.
Halaman Facebook Dian Art



Monday, March 19, 2018

Workshop Kalung Perca Batik, Dari Potongan Kain jadi Kalung Cantik

Awal tahun 2018 kemarin, para pecinta batik dimanjakan dengan event BangWetan Fest 2018. Acara tersebut diadakan di Grand City Convex lantai 1. Batik dari berbagai daerah khususnya Provinsi Jawa Timur ikut menghiasi dan meramaikan acara tersebut. Harga batik yang ditawarkan cukup variatif dan menggoda siapa saja pecinta batik. Setiap hari acara ini juga mengadakan workshop agar para pengunjung turut berpartisipasi. Dian Art, Griya Dizza bersama DPD IWAPI Jawa Timur turut meramaikan acara tersebut dengan mengisi booth selama acara berlangsung dan workshop. Pada acara kali ini, Dian Art mendapatkan amanah dari DPD IWAPI Jawa Timur untuk mengisi materi pembuatan kalung perca batik. Event ini diselenggarakan pada tanggal 25-28 Januari 2018 sedangkan workshop berlangsung pada hari kedua acara yaitu 26 Januari 2018.


Materi workshop yang diberikan kali ini adalah membuat kalung perca batik. Pada awal pembukaan pendaftaran hanya membuka untuk 25 orang saja, akan tetapi antusias yang cukup tinggi membuat tambahan kuota menjadi 35 peserta. Pendaftar workshop terjauh berasal dari Probolinggo. Acara dimulai sore hari pukul 16.00 WIB hingga menjelang sholat Maghrib. Workshop ini tidak dikenakan biaya apapun termasuk bahan dan hasil pelatihan boleh dibawa pulang.

Marketplace, Strategi Peningkatan Omset UMKM dengan Penjualan Online

Setiap bulan Dian Art selalu mengikuti aneka bazar dan pameran di seluruh nusantara. Banyaknya pelanggan yang ingin berkomunikasi secara terus-menerus terutama tentang update produk bisa dilakukan melalui Facebook dan Instagram. Kedua sosial media ini sangat membantu para pelanggan untuk mendapatkan produk-produk terbaru serta beberapa kegiatan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan melalui chat maupun komentar memang tidak direspon dengan cepat, karena selain sibuk dengan pemasaran juga berkutat dengan produksi dan pesanan. Beberapa produk yang sudah laku tetap diposting karena disimpan sebagai arsip. Hal itu untuk berjaga-jaga apabila file asli hilang tanpa sengaja. Foto-foto di sosial media juga bersifat porto folio, kami tidak hanya memuat produk saja, akan tetapi juga kegiatan pameran, workshop, kehidupan sehari-hari Ibu Dyan Ekawati, dan lain-lain. Mulai bulan Maret ini, Dian Art mulai merambah pada salah satu marketplace untuk menjangkau pelanggan lainnya.

Leaflet Dian Art di event Telkom Craft Indonesia tahun 2018

Tuesday, December 12, 2017

Perpaduan Perca dan Batu Alam Menjadi Kalung Cantik

Keberadaan perca seringkali diremehkan karena dianggap bernilai sisa sehingga tidak memiliki nilai jual. Padahal apabila dimanfaatkan dengan baik, banyak produk perca yang bisa dijual dan memiliki segmen sendiri. Perca memang sayang untuk dibuang jika masih bisa dimanfaatkan oleh tangan-tangan kreatif. Kali ini di Mojokerto, Dian Art diberi amanah untuk mengisi workshop dengan bahan baku perca dan batu alam. Bagaimanapun juga, perca merupakan bahan yang mudah didapatkan dimana saja. Walaupun mudah dijumpai, produk perca satu dengan yang lain tidak bisa sama sehingga tetap memiliki nilai keunikan tersendiri.

Pembukaan workshop peningkatan mutu di Mojokerto.
 Sumber : Dokumentasi Dian Art
Penggunaan batu alam dalam workshop handycraft masih diminati karena hingga saat ini bahan tersebut masih memiliki nilai jual walaupun tidak setinggi saat trend batu beberapa tahun yang lalu. Batu memang memiliki pasar khusus di bidang pernak-pernik fashion. Oleh sebab itu, pemasarannya pun harus tepat sasaran. Agar dapat dipadukan dengan baik antara batu alam dan perca batik memerlukan penghubung seperti kawat tembaga. Ada beberapa keuntungan mengapa kawat tembaga hingga kini masih digunakan untuk kreasi handycraft.

Monday, December 11, 2017

Pendant Shell, Best Seller dari Dian Art di Jatim Fair 2017 (Simpel tapi Diburu)

Mutiara dan shell umumnya dikenal masyarakat sebagai produk unggulan daerah Bali, Lombok, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya. Hal itu tentu benar, namun soal kreativitas dalam bidang perhiasan semua pengrajin perhiasan bisa menggunakan mutiara dan shell sebagai bahan baku produk mereka. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda sehingga pasar memiliki kebebasan memilih untuk mendapatkan desain yang mereka inginkan.

Seperti yang dilansir dalam inovasi Gubernur Soekarwo menyebutkan bahwa Propinsi Jawa Timur memiliki peran yang sangat besar dalam industri perhiasan di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi penyemangat pengrajin perhiasan untuk mengembangkan desain dan inovasi terbarunya. Tim Dian Art sendiri setiap tahun berusaha mengembangkan ide-ide dan kreativitas baru agar pasar tidak mengalami kejenuhan yang berakibat pada menurunnya daya beli. Setiap event pameran yang diikuti memberikan pelajaran baru untuk mengenal dan mengembangkan potensi pasar yang ada.

Bagi warga Jawa Timur, khususnya Surabaya tidak asing mendengar acara yang bernama "Jatim Fair". Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Propinsi Jawa Timur yang hampir setiap tahun diadakan di Grand City Convex. Syukur alhamdulillah tahun ini Dian Art diberikan kesempatan untuk turut meramaikan acara tersebut bersama berbagai UMKM lainnya yang dipilih melalui seleksi. Grand City Convex merupakan area yang cukup sering digunakan untuk pameran dengan berbagai tema.