Wednesday, October 16, 2019

Ubah Perca jadi Pernak-Pernik Cantik, Suatu Upaya Kurangi Limbah Kain untuk Fashion

Foto bersama para peserta workshop  perca batik
dan karyanya masing-masing.
Sumber : Dokumentasi Dian Art
Saat ini masing-masing dari kita memiliki tugas untuk menjaga keseimbangan alam dengan berbagai cara. Pekerjaan paling mudah adalah tidak membuang sampah sembarangan, selanjutnya apabila anda memiliki skill tertentu atau berminat untuk melakukan pengolahan hal tersebut semakin baik. Salah satu bentuk pengolahan yang akan kita bahas disini adalah mengenai limbah fashion. Banyak artikel yang memuat tentang bahaya yang disebabkan oleh limbah fashion tersebut, diantaranya dimuat disini.

Kali ini Dian Art diajak bekerjasama oleh pihak PT. Sorini Towa Berlian Corporindo (STBC) di Kab.Pasuruan yang turut membina warga sekitar dengan memberikan ilmu tambahan untuk berwirausaha. Kegiatan mereka sehari-hari sebagai pengrajin batik tentunya berkutat dengan limbah fashion. Karya mereka disini dalam membatik sudah tidak perlu diragukan lagi, demikian juga dengan pemasarannya. Maka peranan kali ini adalah memberikan pengetahuan lain mengenai ide untuk mengolah sisa kain batik yang tidak terpakai apabila sudah diolah menjadi barang jadi (ready to wear). 


Ide yang ditawarkan tersebut antara lain membuat hiasan perca pada tas polos, kalung perca batik 3D, kalung perca batik susun, dan bros hijab. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan selama dua hari yaitu pada tanggal 26-27 Februari 2019 berlokasi di salah satu ruangan PT. STBC dengan mengerjakan seluruh materi tersebut selama kurang lebih 2 x 6 jam. Bahan utama yang digunakan tentu saja limbah perca batik, para peserta berhak memilih sendiri motif apapun yang diinginkan bahkan boleh menggunakan kain sisa batik buatannya. 

Media tas polos yang digunakan untuk menghias adalah tas anyam pandan. Kebetulan kreasi dari tas anyam pandan ini sedang booming saat itu. Beberapa orang memanfaatkan tas polos untuk dilukis, diberi pita korsase, pita sulaman, dan hiasan perca batik 3D atau bahkan sospeso transparente. Materi yang disampaikan kali ini adalah menghias tas polos tersebut menjadi tas pesta yang cantik dengan kreasi perca batik. Alat utama yang diperlukan adalah gunting dan lem.

Peserta menghias tas polos dari kain perca dengan
motif bunga dan daun.
Sumber : Dokumentasi Dian Art 

 Tantangan untuk para peserta selanjutnya adalah membuat kalung batik dengan dua versi, yang pertama dari bulatan manik-manik dan berikutnya adalah bentuk bunga 3D.  Pada jenis kalung yang pertama, para peserta harus memiliki kesabaran karena manik-manik harus dimasukkan satu-persatu. Media ring digunakan untuk mempermudah peserta memberi batasan agar terbentuk bulatan yang lucu sampai tiga susun. Kalung yang kedua, mengandalkan kreativitas peserta. Mereka ditantang untuk memilih motif batik yang unik dan serasi agar karyanya menjadi kalung cantik.

Setelah selesai berkreasi dengan kalung-kalung yang manis, kali ini para peserta membuat bros juntai. Bahan utamanya dari kain perca, rantai, manik-manik, dan peniti bros. Penasaran dengan hasil yang dibuat oleh teman-teman ini? Baca sampai bawah ya. Belajar bersama Dian Art dan team pasti bisa sampai tuntas menyelesaikan semua materi. Apabila anda tertarik dengan materi yang diberikan, silakan kontak kami di nomer dan alamat yang tertera. Sekarang kita share hasil teman-teman di Pasuruan dulu :

Kreasi clutch hias batik dan bros juntai karya teman-teman
pengrajin batik di Kab Pasuruan binaan PT. STBC.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Perpaduan warna yang tepat adalah syarat utama
agar kreasi perca batik menjadi menarik.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Hasil kreasi teman-teman yang sudah selesai dibuat,
semua menyelesaikan materi dengan sangat baik.
Sumber : Dokumentasi Dian Art
Memilih motif dan menggunting kain yang dilakukan
teman-teman sebelum menghias karyanya.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Contoh alat dan bahan yang diperlukan
untuk membuat kalung batik susun.
Sumber : Dokumentasi Dian Art

Semoga bermanfaat ya, kami tunggu komentar dan responnya. 

No comments:

Post a Comment