Beberapa contoh cincin wire produksi Dian Art. Sumber : Koleksi Dian Art |
Thursday, July 6, 2017
Cincin Druzy Wire, Best Seller Kota Metropolitan
Wednesday, July 5, 2017
Belajar Bareng Mahasiswa, OK Aja
Pada tanggal 4 Mei 2017 kemarin, Dian Art sedang kebanjiran tamu-tamu segar. Mengapa kami mengatakan demikian? Karena pada umumnya yang datang ke workshop dan showroom kami biasanya ibu-ibu cantik, namun kali ini yang datang para mahasiswa dan mahasiswi dari Jurusan DKV UK Petra Surabaya. Apa yang mereka pelajari kali ini? Ya membuat manik-manik. Satu set perhiasan dari mutiara air tawar membuat para peserta cukup antusias untuk mengetahui bagaimana cara membuatnya. Pada awalnya, semua akan terasa sulit, apalagi jika tidak terbiasa memakai tang untuk membuat lubang dari kawat. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para peserta pelatihan. Mereka memang berjiwa muda, namun tidak manja, hal ini menjadi kekaguman tersendiri dari tim mentor. Semangat mereka menjadi wirausaha muda tampak terpancar dengan jelas dari aura masing-masing yang membuat suasana positif mengalir dimana-mana.
Para peserta rata-rata masih duduk di semester 5, beberapa dari mereka melontarkan candaan khas anak muda yang membuat suasana menjadi cair dan tidak kaku. Ruangan yang kami pakai untuk belajar memang tidak besar namun cukup untuk menampung semua peserta. Mereka duduk lesehan dengan santai namun serius mengikuti materi yang diajarkan. Sengaja kami memilih material mutiara air tawar karena masih sesuai dengan selera anak muda. Tujuannya, apabila mereka nantinya akan menggeluti wirausaha di bidang ini akan memudahkan pemasaran karena sesuai dengan lingkungan mereka.
Para peserta sibuk merangkai kalung mutiara. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
Tuesday, July 4, 2017
Asyiknya Workshop Wire di Jember, Mengenalkan Potensi Kerajinan Manik-Manik
Bulan Mei 2016 kemarin Dian Art mendapatkan kesempatan untuk
datang ke Kab. Jember. Selama ini kami mengenal Kab. Jember sebagai penghasil
manik-manik kayu dan tulang. Hasil kreasinya cantik-cantik dan harganya cukup
terjangkau. Mulai dari tasbih, kalung, gelang, dll. Kami banyak melihat
produk-produk tulang dan kayu dari Jember sudah menyebar di beberapa daerah
seperti Bali dan Surabaya. Pada kesempatan kali ini Dian Art diundang untuk
mengisi pelatihan manik-manik di daerah penghasil bahan baku industri hasil
tembakau. Sekitar tahun 2012, Dian Art memang sudah pernah ke Jember dengan
tujuan yang sama. Perbedaannya adalah
materi yang disampaikan, kami memiliki misi “belajar wire”.
Workshop wire jewelry di Kab Jember Prop Jawa Timur. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
Wednesday, August 24, 2016
Lilitan Kawat, Material Sederhana yang Disulap Jadi Pernak-Pernik Cantik (Wire Jewelry)
Saat pergi ke pameran atau mengunjungi online shop, pernahkah anda melihat aksesoris dari lilitan kawat tembaga atau perak? Pernak-pernik ini pada umumnya berupa kalung, bros, atau cincin dengan aneka desain yang unik dan bewarna-warni. Kawat-kawat tersebut biasanya digunakan untuk melapisi batu alam seperti batu druzy, jasper, dll. Produk-produk ini semakin melejit ketika batu alam mulai menjadi demam tersendiri di masyarakat.
Produk wire jewelry berupa bros, gelang, dan liontin Sumber : Koleksi Dian Art |
Pernak-pernik dari lilitan kawat saat ini banyak beredar di masyarakat luas, namun tidak semua orang mengetahui proses pembuatan handycraft yang satu ini. Seringkali orang mengira pernak-pernik dari lilitan kawat dikerjakan menggunakan teknik mengelem untuk proses perekatan material. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar. Tanpa menggunakan lem, semakin kuat ikatan pada lilitan kawat maka semakin kuat pula material yang digunakan melekat. Produk ini biasanya dikenal dengan nama wire jewelry, karena merupakan desain perhiasan yang menggunakan lilitan kawat.
Friday, February 26, 2016
Pelatihan Handycraft Perca Batik, Peluang Usaha Tangan-Tangan Kreatif
Handycraft, kata ini tentunya sering terdengar di telinga banyak orang. Apa sih handycraft itu? Makna yang paling mudah dipahami dari handycraft ya kerajinan tangan yang bernilai seni dan memiliki nilai ekonomi. Wujud dari handycraft sendiri bermacam-macam. Saat ini karya handycraft yang paling sering dimunculkan berupa benda-benda ramah lingkungan untuk mendukung program "Go Green". Di Indonesia, mata pencaharian sebagai pengrajin handycraft masih memiliki potensi yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penjual hasil kreasi daerah (handycraft) yang dijual di tempat-tempat wisata setempat. Contoh yang bisa disebutkan antara lain, di daerah pantai misalnya banyak yang berjualan souvenir dari kerang atau mutiara. Di daerah pegunungan, selain menjual hasil bumi seperti buah dan sayuran ada juga yang menjual souvenir dari sabut kelapa, kayu, bambu, dan lain-lain.
Salah satu motif kain batik Indonesia. Sumber : Koleksi Dian Art |
Potensi ini tentunya bisa dilirik dan dikembangkan lebih jauh lagi. Program pemerintah dan dukungan masyarakat dibutuhkan untuk perkembangan industri di bidang kerajinan (handycraft). Masyarakat bisa mulai melirik usaha handycraft dengan memanfaatkan limbah dan ramah lingkungan. Salah satu limbah ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan adalah perca batik. Di daerah yang banyak memiliki pengrajin batik, bahan ini mudah dijumpai.
Thursday, February 18, 2016
Glass Beads, Awal Mula Bisnis Manik-Manik Dian Art
Sebelum masuk ke dunia manik-manik Dyan Ekawati, pemilik Dian Art menggeluti dunia pendidikan (mengajar sebagai guru) dan bisnis kuliner. Kegemarannya mencoba hal-hal baru membawanya ke dunia pernak-pernik. Berawal sebagai reseller manik-manik dari bahan glass beads Desa Plumbon Gambang Kabupaten Jombang, kini sudah banyak menghasilkan karya dan kreasi yang beraneka ragam. Rangkaian manik-manik glass beads yang awalnya bisa langsung dijual berupa kalung, gelang, dan aneka perhiasan lainnya kemudian diubah modelnya sesuai dengan kreasi Dyan. Hasil kreasinya ternyata disukai oleh pasar sehingga bahan-bahan lain pun digunakan sebagai perpaduan rangkaian aksesoris.
Berbagai macam motif glass beads yang digunakan untuk membuat aksesoris. Sumber : Koleksi Dian Art |
Sebagian manik-manik glass beads tersebut dijual dengan harga terjangkau mulai kisaran Rp 5.000,00 - Rp 50.000,00. Manik-manik dengan harga terjangkau ini memudahkan banyak pelanggan menjadi reseller atau untuk oleh-oleh jika bepergian dari luar kota. Warna-warni dan motif yang berganti-ganti dan unik menjadi keunggulan produk ini terus diminati dari tahun ke tahun. Sehingga pelanggan dengan bahan glass beads tetap menyukai kreasi Dian Art.
Untuk kalung-kalung etnik dengan bahan glass beads harganya sekitar Rp 150.000,00 bahkan jika dipadukan dengan bahan kuningan atau tembaga gold plate harganya bisa mencapai Rp 500.000,00 - Rp 1.200.000,00. Perpaduan ini tentunya tidak sembarangan, glass beads bisa murah atau mahal bergantung dari motif, ukuran, bentuk, pewarnaan, dan campuran yang digunakan untuk pewarnaan. Warna dop maupun kilap juga berpengaruh terhadap harga.
Friday, January 2, 2015
Glass Beads, Kreasi Daur Ulang Kaca Kabupaten Jombang
Selain Kalimantan Tengah wilayah lainnya di Indonesia yang menghasilkan manik-manik kaca adalah Kabupaten Jombang di Jawa Timur. Kota kelahiran mantan presiden Gus Dur ini juga memiliki desa khusus yang sebagian warganya bermata pencaharian sebagai pengrajin manik-manik. Hampir di sepanjang jalan Raya Plumbon Gambang terdapat gerai-gerai yang menyediakan manik-manik mulai yang masih bahan hingga yang sudah jadi. Berbeda dengan kreasi manik-manik Kalimantan Tengah yang banyak digunakan untuk membuat topi, pakaian, atau bahkan simbol status sosial, kreasi pengrajin Jombang justru digunakan untuk tirai, gantungan kunci, kalung, gelang, bros, dan sebagainya.
Manik-manik Jombang juga kaya dengan motif. Ada berbagai macam bentuk yang dihasilkan, sehingga pembeli dapat memilih sendiri mana yang diinginkan. Kita juga dapat melihat secara langsung bagaimana para pengrajin bekerja untuk membuat sebuah manik-manik. Terkadang untuk membuat satu bola manik-manik diperlukan waktu 20 menit. Para pengrajin tersebut setiap harinya berada di dekat tungku api untuk melebur dan membuat motif dan bentuk yang berbeda dari pecahan kaca yang dikumpulkan. Harga bahan manik-manik yang dihasilkan juga bervariatif mulai dari Rp 8.000,00 - Rp 30.000,00.
Aneka motif glass beads Kabupaten Jombang |
Manik-manik Jombang juga kaya dengan motif. Ada berbagai macam bentuk yang dihasilkan, sehingga pembeli dapat memilih sendiri mana yang diinginkan. Kita juga dapat melihat secara langsung bagaimana para pengrajin bekerja untuk membuat sebuah manik-manik. Terkadang untuk membuat satu bola manik-manik diperlukan waktu 20 menit. Para pengrajin tersebut setiap harinya berada di dekat tungku api untuk melebur dan membuat motif dan bentuk yang berbeda dari pecahan kaca yang dikumpulkan. Harga bahan manik-manik yang dihasilkan juga bervariatif mulai dari Rp 8.000,00 - Rp 30.000,00.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Perhiasan logam yang motifnya berasal dari Batak sempat menjadi trend di kalangan pecinta perhiasan. Bahan yang digunakan terdiri dari ...
-
Perhiasan etnik Indonesia yang dibahas kali ini adalah Sumatera Barat. Sebagai salah satu provinsi yang terletak diantara wilayah utara...
-
Sebelum masuk ke dunia manik-manik Dyan Ekawati, pemilik Dian Art menggeluti dunia pendidikan (mengajar sebagai guru) dan bisnis kuliner. K...