Materi workshop yang diberikan kali ini adalah membuat kalung perca batik. Pada awal pembukaan pendaftaran hanya membuka untuk 25 orang saja, akan tetapi antusias yang cukup tinggi membuat tambahan kuota menjadi 35 peserta. Pendaftar workshop terjauh berasal dari Probolinggo. Acara dimulai sore hari pukul 16.00 WIB hingga menjelang sholat Maghrib. Workshop ini tidak dikenakan biaya apapun termasuk bahan dan hasil pelatihan boleh dibawa pulang.
Berawal dari sumbu kompor yang dilapisi kain dengan aneka motif dan jahitan yang rapi, kalung perca batik disiapkan. Keunggulan bahan kain perca dibandingkan rantai antara lain mencegah terjadinya alergi. Beberapa orang yang menyukai kalung batik dengan rantai memiliki keluhan tidak cocok dengan logam yang digunakan. Oleh sebab itu, inovasi dengan sumbu yang dilapisi perca mulai digemari masyarakat. Kalung dari perca juga semakin cantik dan etnik dengan manik-manik warna tembaga.
Setelah acara ditutup, para peserta kembali mengadakan sesi foto bersama dengan pengisi acara yaitu Dyan Ekawati. Perbedaannya kali ini, mereka berfoto bersama hasil karya masing-masing dengan wajah penuh keceriaan. Harapan dari acara ini antara lain menumbuhkan semangat kepada para peserta untuk memiliki semangat mengembangkan potensi handycraft sebagai peluang usaha.
Foto bersama sebelum acara dimulai. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
Dyan Ekawati berbagi pengalaman menggeluti usaha aksesoris. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
Foto bersama setelah workshop selesai. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
Antusias para peserta mengikuti workshop perca batik. Sumber : Dokumentasi Dian Art |
No comments:
Post a Comment